"Apabila ingin menjadi pohon yang tinggi janganlah takut diterpa badai"

Sabtu, 15 Agustus 2015


Kata "Kebersamaan" terasa begitu familiar di telinga kita, khususnya bagi mereka yang tergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi. Tapi terkadang individu didalam kelompok tersebut tidak tahu atau bahkan melalaikan arti makna dari kebersamaan. Mengapa rasa kebersamaan begitu penting dalam sebuah organisasi, ikatan, group atau komunitas? Kata "Kebersamaan" memiliki makna sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan/persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional biasa.


Kebersamaan memiliki 4 unsur yang harus diciptakan dan dijaga oleh setiap individu yang tergabung didalamnya:

1. Sehati & Sepikir (Satu Visi)
Dalam sebuah organisasi akan terdapat banyak orang yang memiliki pendapat berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. Namun jika ingin membuat kelompok kita kuat dan solid, maka selayaknya kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, akan mengantar organisasi kita dapat berjalan dg lancar.

2. Tidak Egois
Sudah bukan rahasia lagi jika manusia itu adalah "
makhluk egois". Apapun yang tidak memiliki nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tidak akan ada partisipasi yang dikeluarkan, bahkan dianggap tidak penting. Jika sifat ini ada dalam sebuah organisasi, bisa dipastikan organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan. Tidak ada yang mempelopori, karena semua menganggap apa yang mereka lakukan tidak ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki organisasi yang solid, maka kita mulai utk belajar menurunkan Ego demi kepentingan bersama.

3. Kerendahan Hati
Organisasi akan memiliki anggota yang hegemoni (campuran). Terkadang ada sebagian anggota yang terlibat tidak memiliki keahlian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yang memiliki usia lebih tua, pengalaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi finansial lebih beruntung, untuk menekan rasa sombong dalam diri dan rela bekerja sama (sambil menuntun) dg anggota lainnya.
Kerendahan hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompok yang terkotak-kotak.

4. Kerelaan Berkorban.
Setiap individu dalam sebuah organisasi, akan memiliki sumbangsih yang bisa berbeda-beda. Ada yang menyumbangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga atau waktu. yang punya finansial lebih menyumbangkan dana utk transportasi dan konsumsi, sementara yang memiliki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya utk melaksanakan tugas. Perbedaan sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja bersama-sama, maka siapkan kerelaan untuk mau berkorban dan jangan pernah itung-itungan.

Jika setiap individu dalam sebuah
organisasi memahami dan terus belajar untuk memenuhi 4 unsur diatas, maka lambat laun organisasi yang dikembangkan akan menjadi semakin kuat dan solid di kemudian hari. Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan terus bertumbuh, akan sangat membantu proses perubahan diri.



,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan.
Keyakinan tinggal pemikiran, yang tidak berbekas pada perbuatan.
Banyak orang baik, tapi tidka berakal..

Ada orang berakal, tapi tidak beriman..

Ada yang berlidah fasih, tapi berhati lalai..

Ada yang khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian..

Ada yang ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis..

Ada yang ahli maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..

Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan..

Ada yang banyak menangis karena kufur nikmat..

Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat..

Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut..

Ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..

Ada pezina, yang tampil jadi figur..

Ada yang punya ilmu, tapi tidak paham..

Ada yang paham, tapi tidak menjalankan..

Ada yang pintar, tapi membodohi..

Ada yang bodoh, tapi tak tahu diri..

Ada yang beragama, tapi tidak berakhlak..

Ada yang berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan..

Lalu, diantara semua itu.. aku ada dimana?!

(ALI BIN ABI THOLIB, rodhiyaLLohu 'anhu) diambil dr berbagai sumber olek amin