"Apabila ingin menjadi pohon yang tinggi janganlah takut diterpa badai"

Kamis, 10 Februari 2011

Cerita dari Pulau Dewata

Pagi itu sangat cerah , udara memenuhi ruangan disekitar Balai Diklat Keagamaan Departemen Agama Kampus II Mengwi. Para peserta Diklat telah berpakain rapi menggunakan dasi lengkap sesuai aturan yang di buat oleh panitia.Setelah ngopi pagi serta sarapan kami semua menuju halaman parkiran untuk apel pagi sebagai tanda bahwa kegiatan diklat akan dimulai. Pagi itu tepatnya hari rabu, giliran peserta diklat dari kelompok mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK) yang terdiri dari ibu dan bapak guru Madrasah Tsanawiyah (Mts) yang bertugas sebagai pemimpin dan pembina apel pagi.

Setelah MC membacakan susunan acara selesai,kini giliran pemimpin upacara akan melaporkan kepada pembina bahwa peserta siap mengikuti upacara. Apa yang terjadi .........pada saat pemimpin mulai melangkah untuk memberikan laporan , serentak peserta apel pagi tertawa ,rupanya pemimpin  lupa apa yang akan dilaporkan alias "lola" (loding lambat) maka, suasana apel pagi menjadi tidak hikmat.Rupanya guru juga bisa grogi apa lagi kalau hal itu tidak sering dilakukannya.Selama ini di sekolah masing-masing hanya anak-anak alias siswa yang disuruh untuk menjadi petugas apel pagi sementara bapak dan ibu guru taunya mengecek apakah siswa telah siap atau belum. 

Sesuatu hal yang sangat ironis memang, seharusnya guru harus lebih siap dan hebat ketimbang anak-anak Memang tepat apa yang sering nasihatkan  orang  tua pekerjaan   apapun namanya kalau tidak sering dilakukan atau tidak sering diasah terus maka tidak akan menjadi lebih baik. Jadi mulai saat ini mulailah bertekat untuk senantiasa mau menjadi lebih baik dan maju terus. Tidak ada kata terlambat untuk sesuatu pekerjaan.Pepatah kuno telah memberikan isyarat pada kita lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.Kamu pasti bisa. Go.....Go.....Madrasah. Ok.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar